Translate
Kamis, 05 Juli 2012
My Sweet Love Story
MSLS (My Sweet Love Story)
♥First Part♥
Seorang gadis yang memiliki rambut hitam berjalan menuju sekolah baru sambil memegang beberapa buku, bersama dengan kakaknya. Dia berjalan tanpa ada rasa gairah sama sekali. Bagaimana tidak? Elle Mahone atau kerap disapa Elle, nama gadis itu, pergi ke Akademi Musik Mona Lisa. Yaitu Sekolah Menengah Akhir khusus musik. Hal ini karena keluarga juga dari keluarga musisi. Almarhum ayahnya, ibunya (Michele Mahone), bahkan kakaknya, Austin Mahone adalah salah satu penyanyi muda berbakat di sekolah. Oleh karena itu, keluarganya berharap Elle bisa masuk sekolah itu dan bisa punya karier sebaik ayah dan ibunya. (Austin: Kakaknya woy! Dont forget me!! (۳ ˚Д˚)۳ ) Iye ampun qhaqha._.v (Austin: I beg I remember you said, sometimes it last in love but sometimes it hurts instead, sometimes it last in love but sometimes it hurt instead(⌣́_⌣̀) yeaah... (۳ ˚Д˚)۳ ) Oh... jadi ceritanya lu nyanyi ya bang?._. (Austin: Apelu kate dah-_-) Ash, sudahlah abaikan lupakan! Penulisnya emang agak crazy gimanaaa gituh~ Lanjut!
Elle: Why do we go to school here?
Austin: Of course for learning, especially learning music darl:)
Elle: Tapi, suaraku mungkin biasa saja. Atau mungkin.......jelek-_- dan alat musik yang bisa aku mainkan hanya gitar
Austin: Omong kosong, Elle. Kau harus memiliki suara yang luar biasa seperti dad dan mom. Tentu saja, seperti aku juga. hehe
Elle: Ya, aku percaya karena kau memiliki pengalaman dalam bernyanyi dan bersekolah di sini selama hampir dua tahun nahkan lebih...........mungkin._.v
Austin: Jangan menggodaku, Elle-____-
Elle: Maksudmu? Aku tidak menggodamu, Austin
Austin: Kau mengatakan bahwa aku memiliki pengalaman dalam bernyanyi dan bersekolah di sini selama hampir dua tahun LEBIH!>:O (santai aja ya Austin ngomongnya.-.)
Elle: And then? What's the problem?
Austin: Itu berarti secara tidak langsung kau mengejekku tua, darl-_-
Elle: Hahaha tidak juga. Kau bukan kakak tua yang paling tampan
Austin: Benarkah?:3 (ʃ⌣ƪ)
Elle: Aku juga tidak tahu. Aku juga bingung._.
Austin: Anak kecil-____-
Austin dan Elle kembali berjalan ke kelas masing-masing. Dan kemudian mereka berpisah sebelum bel masuk berbunyi. Sebelum itu, Austin mencium dan mengusap kepala adiknya. Oww ... so sweet!:3
Austin: Bye little boo. Aku akan menjemputmu sepulang sekolah nanti
Elle: Oke babe;)
Elle mendapatkan kelas 11.A, yang berarti itu kelas Mrs. Aden. Tapi tidak sampai Elle masuk kelas, buku yang ia dekap jatuh ke lantai karena seorang pria menabraknya dari belakang. Elle sedikit terkejut dan kemudian segera menurunkan tubuhnya untuk mengambil buku-bukunya itu.
Elle: Oh my God. On the first day of school, why I've given a few trials
Pria itu akhirnya ikut menurunkan tubuhnya ke bawah dan membantu Elle untuk membereskan buku-bukunya. Matanya cokelat, rambut juga lucu, dan mengenakan anting di telinganya. Orang itu tersenyum pada Elle dan meminta maaf kepadanya.
Boy: Maaf, aku tidak sengaja menabrakmu. Ayo, biarkan aku membantumu membereskan bukumu
Elle: Uhm ... Tidak apa-apa. terima kasih
Setelah semuanya rapi, tanpa berpikir panjang Elle berlari masuk ke kelas. Bahkan, pria yang ingin berkenalan dengannya langsung ia tinggalkan begitu saja. Namanya Justin Bieber, seorang anak kelas 12.A yang sangat tampan. Dia adalah teman dekat Austin dan banyak lagi, seperti Chaz, Christian, Caitlin (mantan pacarnya), Cody Simpson:3, and many more. Dia begitu terkenal di sekolah ini. Ya, kau tahu? Dia penyanyi terkenal sejagad raya ini! Dengan followers di twitter 24 juta lebih!
Justin: Sial! Padahal aku ingin sekali berkenalan dengannya! God! Please kill me! She's very beautiful argh! (*klepek-klepek*)
Tiba-tiba, datanglah Austin menghampiri Justin yang terlihat sedang berdiri di depan pintu kelas seperti orang aneh-_-
Austin: Hey, bro! What are you doing here? Are you okay?
Justin: Of course I'm okay! You know, I see new students that could be considered beautiful. Very beautiful!
Austin: Hahaha ... Oh ya, salah satu diantara mereka ada adikku.
Justin: Siapa namanya?
Austin: Elle. Elle Mahone. Dia juga cantik, rambutnya hitam lebat, matanya biru laut
Justin: Hmmm ... Itu seperti ... Eh, berapa banyak orang yang menyukai dia?
Austin: Dulu, di sekolahnya yang lama sangat banyak pria yang menyukainya. Tetapi untuk sekarang ... aku tidak tahu
Justin: Nah, kau pasti beruntung memiliki adik seperti Elle
Austin: Yah, tidak juga. Dia bahkan sempat tidak mau pergi ke sekolah ini
Justin: Mengapa?
Austin: Yaaah, menurutnya suara yang dia miliki biasa saja. Dan alat musik yang bisa dia mainkan hanya gitar. Tapi aku yakin, suatu saat nanti ia bisa terkenal seperti dad, mom, dan kakaknya.. Hehee B)
Justin: Ya, aku setuju denganmu! Mana mungkin dia tidak bisa bernyanyi dengan baik. Kalian dari keluarga musisi besar, bukan?
Austin: Eheem ... Ya, kita harus pergi ke kelas, Justin. Pelajaran pertama kita adalah matematika
Austin dan Justin berjalan bersama menuju kelas mereka. Justin hanya berpikir tentang gadis yang ia tabrak. Dan gadis itu ternyata Elle! Gadis yang baru saja diceritakan oleh Austin. Mungkin sekarang, dalam pikiran Justin hanya Elle ... Elle ... Elle dan Elle. Austin hanya melihat Justin sambil tertawa kecil. Itu karena Justin terlihat sedikit bodoh dengan sifatnya kali ini. Ups!
Austin: Are you okay, bro?
Justin: Um ... I.. I ... Of course I'm okay
Pelajaran matematika berjalan sangat lancar. Namun, tidak untuk Justin. Dia tidak berpikir atau menghafal rumus yang diberikan Mr. Robert. Tapi yang dia pikirkan hanya gadis yang ia tabrak tadi pagi-_- (Masyaoloh Justin! Lama-lama lo kaya orang bego sumpah-_-). Dia menghafal wajahnya. Beberapa kali Mr. Robert menegur Justin untuk fokus pada pelajarannya. Tapi peringatan itu tidak efektif untuk Justin.
Mr. Robert: Oh ... Come on Justin. What's wrong with you?
Justin: I'm okay, sir. I'm fine
Mr. Robert: No, not possible. I had noticed, you're daydreaming at my lessons
Justin: It's up to what you said. What is clear, I'm okay. Come on Austin, we go home
Austin: Um ... Well. Excuse me sir, good afternoon
Mr. Robert: Teen-______-
* Di area parkir sekolah *
Austin mengambil mobilnya di tempat parkir sekolah dan Justin juga mengambil mobilnya yang diparkir di sebelah Austin.
Austin: Mobil yang keren, Justin!
Justin: Terima kasih. Aku mendapatkannya dari Usher B)
Austin: Dia sangat menyayangimu, ya?
Justin: Ya, dia menganggapku sebagai anaknya sendiri
Austin: Apa?._. (Yah, gue juga pengin kalo kaya gitu._.)
Justin: Aku harap begitu hehehehe:Dv Ampun qhaqha:3
Austin: Alay lu tin-______-
Justin: Enggak sih, biasa aja:p
Austin: Whatever-_-
Austin masuk ke mobilnya dan iPhone-nya berdering. Ada telepon dari Elle.
Austin: Ada apa lagi sweet darl?
Elle: Di mana kamu? Kelasku sudah selesai
Austin: Ya Tuhan! Orang tampan lupa harus menjemputmu. Oh, well... sekarang aku otw ke sana. Bye!
Elle: Kebiasaan!-_-
Austin akhirnya melaju dengan cepat dan jangan lupa berpamitan sama Justin. Sedikit terlambat saja, perasaan Elle tidak karuan. Oleh karena itu, Austin berusaha secepat mungkin untuk datang ke Elle. Austin sangat menyayangi adiknya. Di matanya, Elle masih seperti adik kecilnya yang ingin menangis jika dijemput terlambat di sekolah. hahaha (Itu tidak lucu-_-)
Sesampainya di depan sekolah, Austin mencari di mana Elle. Aha! Itu dia! Dia sedang duduk di bawah pohon dan sedang mengobrol dengan seorang gadis. Mungkin teman barunya.
Austin: Elle!
Elle: Austin! Yah, aku harus pulang. Sampai besok -----
Tanpa diketahui Austin, dari belakang, Justin melihat Austin untuk menjemput Elle. Justin awalnya sangat terkejut karena .... Ya, Austin dengan mudahnya menjemput seorang gadis yang dia suka.
Justin: Apa? Itu adalah seorang gadis yang aku tabrak tadi pagi! Apakah dia ... Dia ..
Justin sangat terkejut karena sebelumnya, Austin tidak pernah menceritakan apa-apa tentang gadis itu padanya. Namun, Justin telah kenal gadis itu. Ya, ini adalah gadis yang ia tabrak. Dalam hati, Justin akan mengikuti kemana mereka akan pergi.
Justin: Ah, nggak mungkin gadis itu adalah pacarnya. Karena Austin sebelumnya tidak pernah mengatakan kepadaku.
* Di dalam mobil milik Austin *
Austin sedikit khawatir tentang adiknya. Apakah dia menangis? Apakah dia gelisah? Atau ... Apakah dia marah padanya?
Austin: Apakah kau menunggu lama?
Elle: Tidak juga._.
Austin: Kau tidak menangis, kan?
Elle: Tentu saja tidak. Aku sudah kelas dua SMA! Jangan menghinaku-_-
Austin: Kau tidak marah padaku?
Elle: Tidak._.
Austin: Oh, terima kasih. Aku benar-benar khawatir denganmu
Elle: Alibi-_-
Austin: Yeee...-_-
Austin mulai menjalankan mesin. Setelah sekolah, Austin hendak membawa adik tercintanya ke suatu tempat. Austin dan Elle tidak menyadari bahwa Justin mengikuti mereka berdua dari belakang. Austin tidak mengatakan Elle kemana ia akan membawanya pergi. Yang jelas, ini adalah tempat yang sangat indah.
Elle: Jadi ... kita akan pergi ke ....
Austin: Tenang saja, Elle. Yang harus kau lakukan sekarang adalah duduk santai sambil mendengarkan musik dari radio mobil dan ... Kalau perlu kau bisa memperhatikan wajah tampan kakakmu ini hehe B)
Elle: Yah, mari kita lakukan
Elle membuka matanya lebar-lebar sambil melihat Austin. Austin yang melihatnya hanya terkekeh. Austin tertawa karena melihat adiknya yang begitu lucu.
Austin: Okay, sweet darl. Please, stop do it! You make me laugh=))
Elle: Hahaha okay:)
Austin: Well, hows your first day at school, Elle?
Elle: Uhm.... Nice. I think._.
Austin: Good for you!
Elle: But, I was hit by a guy before entering the classroom
Austin: lol ... That would be funny
Elle: Oh, you're. The guy with black hair or brown or ... Well, I knew a little brown. He's brown eyes and wears earrings in his ears
Austin: Wow! He was handsome, huh?
Elle: Of course he does:3
Arriving at the scene, Elle facial expression changed. Previously, she was a bit bored because she did not know would carry around. However, now she is happy to be taken to a beautiful place.
Austin: Do you like it?
Elle: Yes! I love it, Austin
------------------------To be continue------------------------------
Thanks for reading, happy reading and sorry when it strange or....whatever:) xoxo<3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar