MSLS (My Sweet Love Story)
♥Part 11♥
Aku hanya terdiam. Aku bingung mau menjawab apa. Tapi,kalau aku tidak memaafkannya perasaan bersalah akan terus menghantuiku.
Elle: I'll forgive him
Semuanya bersorak gembira. Dan akhirnya aku digiring untuk masuk ke dalam lagi. Dan pada saat aku akan masuk ke dalam, aku bertemu seorang pria yang sedang bertatapan kosong. Ia lalu menatapku dan kembali menggenggam tanganku. Dia ditemani wanita dengan tatapan sinis dan beberapa teman dari wanita itu.
Justin: Elle, I'm..
Selena lalu melepaskan tanganku dan Justin dengan sangat kasar. Tanganku sedikit terluka karena tercakar kuku Selena yang panjang. Aku hanya meringis kesakitan dan Justin hanya menatap Selena sambil mengerutkan alisnya.
Selena: lepaskan dia Justin
Justin hanya mendengus kesal. Ia tetap menatapku dengan mata hazelnya. Ah, aku tidak kuat untuk menatapnya balik. Aku sudah berbuat kesalahan. Seharusnya yang meminta maaf itu aku, bukan Justin. Dan soal kissing itu. Aku benar-benar bodoh! Kenapa aku tidak mempercayai Justin. Kenapa aku malah tidak mempercayainya.
Cody: lebih baik kita masuk ke ruangan Austin dulu. Justin, aku duluan ya
Justin: Uhm.. Tapi...
Selena: Sudahlah, kalian pergi saja sana. Hushh.. hushh..
Justin: SELENA! SHUT UP!
Selena lalu mengehntakan kakinya ke lantai. Cody lalu kembali menggiringku ke dalam. Aku masih terbengong-bengong. Terkadang aku menoleh ke belakang untuk melihat Justin.Yang aku lihat sekarang adalah Justin yang sedang bermesraan dengan Selena. Kenapa aku benci pemandangan ini? Sadarlah Elle! Kau ini bukan sia[a-siapanya Justin.
- Author -
Cody lalu membawa Elle ke ruangan Austin. Elle membuka pintu dan melihat Austin yang sedang membaca sesuatu. Kali ini Austin sendirian. Michele mungkin sedang pergi bekerja sampai malam. Elle hanya menghampiri kakaknya dan duduk manis di samping kasur kakaknya.
Elle: Kau sedang apa, Austin?
Austin: Membaca novel
Elle: Austin...
Austin: Ya, sweety?
Elle: Maafkan aku
Austin: Maafkan kamu? Untuk apa?
Elle: Yang tadi. Sifatku sungguh kekanak-kanakan, aku sadar itu.
Austin: Hahaha.. Baiklah, Elle. Nah, apakah kau sudah meminta maaf pada Justin?
Elle hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Austin yang melihatnya hanya menepuk jidatnya sambil tertawa. Elle hanya mengernyitkan dahinya.
Elle: Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu?
Austin: Seharusnya kau sudah meminta maaf pada Justin dari tadi
Elle: Entahlah, tapi aku belum siap memaafkannya
Austin: Aku tidak memaksamu, tapi ingat penyesalan pasti datang belakangan
Elle: Iya iya:)
***
- Elle -
Hari ini aku harus berangkat sekolah sendirian. Aku memang punya mobil sendiri tapi aku tidak berani menggunakannya, sehingga aku putuskan agar Maria yang mengantarkanku ke sekolah. Di sekolah, tidak ada yang berubah. Semua sama saja. Terkadang beberapa siswa atau siswi datang kepadaku untuk meminta tanda tangan, foto, atau follow back di twitter. Namun, aku merasa ada yang ganjil disini. Tidak seperti biasanya, aku belum melihat Justin kali ini. Oh, baiklah! Lupakan dia sekarang!
Aku terus berjalan menuju kelasku sambil menenteng tas gitar yang tentu saja berisi gitar akustik. Terkadang, aku sambi sambil update twitter. Aku menemukan banyak mention dari beliebers, hatters, selenators, dan masih banyak lagi.
"@little_elle: Alone"
Itu satu tweet yang aku share pagi ini. Alone? Ya. Aku merasa sendirian. Biasanya, ada Justin yang siap menghiburku di samping. Tapi sekarang... dia sudah bersama Selena. Yang jelas jelas Selena lebih cantik, terkenal, kaya, dan lebih perfect. Tiba-tiba...... BRUKK!! Seseorang menabrakku. Akupun terjatuh dan kepalaku sangat sakit karena mungkin kepala kami berbenturan. Aku masih menahan sakit sambil mengelus kepalaku, tepatnya di bagian dahi. Aduh.... sakit!
Justin: S.. S..sorry..... Elle
Aku mencoba melihat ke atas. Dan ternyata itu Justin._. Ia lalu mengulurkan tangannya di hadapanku sambil tersenyum seperti biasa. Aku bingung mau menerima bantuannya itu atau tidak. Aku juga bingung apakah aku akan tersenyum atau tidak sama sekali. Lalu aku memutuskan untuk bangkit sendiri tanpa menjabat tangan Justin. Bukannya aku menolaknya, tapi di belakang Justin ada Selena dan atek-anteknya yang memberi tanda padaku. Tandanya....uhm, menggorok leher gitu deh. Ih, serem! Tapi paling tidak, aku membalas senyum Justin dan berlalu dengan cepat.
Dari kejauhan, aku kembali melihat Selena yang bermanja-manjaan dengan Justin. Aku melihatnya dengan tatapan biasa saja. Aku juga melihat Justin yang masih tersenyum padaku tanpa menoleh pada Selena. Aku hanya terkekeh sambil membuang mukaku dan kemudian berjalan kembali ke depan.
Waktunya istirahat. Yap,paling tidak tadi ujian sejarah susulan sudah berjalan dengan lancar dan aku mendapat nilai A! Yeah, akan kutunjukan ini pada Mom dan Austin. Mereka pasti senang. Aku tidak tahu mau pergi kemana, Berly ternyata sakit jadi ia tidak bisa masuk sekolah. Otomatis, aku kesepian seperti ini. Tiba-tiba, aku ingin sekali pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diriku dan aku ingin bermain gitar di sana.
Elle: Halaman belakang sekolah
Itulah yang pertama kali muncul di benakku. Aku rasa itu tempat yang sangat cocok untukku sekarang. Disana tempatnya sepi, maksudku... disana tidak begitu ramai. Mungkin aku bisa bermain gitar sepuasnya sambil bernyanyi-nyanyi ria.
Sampai!! Sekarang aku sudah berada di halaman belakang sekolahku. Kali ini, istirahat akan berjalan sangat lama karena para guru sedang mengadakan rapat sampai nanti sepulang sekolah. Hahaha... itulah hal yang aku tunggu-tunggu. Kuhirup udara segar yang ada dan mulai mencari bangku untuk duduk. Disini sungguh menyenangkan! Tidak ada Justin dan Selena yang terus menakutiku. Tidak ada yang menggangguku di sini. Aku duduk termenung di bangku itu sambil memikirkan lagu apa yang akan aku nyanyikan sekarang.
Sebuah kalimat muncul di otakku: THAT. SHOULD. BE. ME
Hah? Ada apa ini? Ada apa dengan lagu itu, kenapa aku ingin sekali memainkan lagu tersebut? Tapi yasudahlah, mungkin itu yang diinginkan oleh hatiku dan aku mencobanya. Kupetik senar gitarku secara halus dan mulutku mulai mengeluarkan nada-nada yang indah~
Everybody's laughing in my mind
Rumors spreading 'bout this other guy
Do you do what you did when you
Did with me
Does he love you the way I can
Did you forget all the plans
That you made with me
'cause baby I didn't
That should be me
Holdin' your hand
That should be me
Makin' you laugh
That should be me
This is so sad
That should be me
That should be me
That should be me
Feelin' your kiss
That should be me
Buyin' you gifts
This is so wrong,
I can't go on,
Till you believe that
That should be me
That should be me
Yeah,
You said you needed a little time
For my mistakes
It's funny how you use that time
To have me replaced
But did you think that I wouldn't see you out at the movies
What you doin' to me
You're takin' him where we used to go
Now if you're tryin' to break my heart
It's working 'cause you know that
That should be me
Holdin' your hand
That should be me
Makin' you laugh
That should be me
This is so sad
That should be me
That should be me
That should be me
Feelin' your kiss
That should be me
Buyin' you gifts
This is so wrong,
I can't go on,
Till you believe that
That should be me
I need to know, should I fight for love or disarm
It's getting harder to shield
This pain in my heart
That should be me
Holdin' your hand
That should be me
Makin' you laugh
That should be me
This is so sad
That should be me
That should be me
That should be me
Feelin' your kiss
That should be me
Buyin' you gifts
This is so wrong,
I can't go on,
Till you believe that
That should be me
Holding your hand
That should be me
The one making you laugh, oh baby
That should be me
(that should be me giving you flowers)
That should be me
Talking for hours that should be me, that should be me
That should be me
Never should've let you go
I never should've let you go
That should be me
I'm never gonna let you go
oh oh oh ohh
Selesai memainkan lagu itu, perasaanku menjadi lega. Dan tiba-tiba tanpa kusadari ada seorang yang bertepuk tangan di belakangku.
Justin: Hebat! Bagusss sekali! I like your voice, Elle
Itu Justin. Mau apa dia? Mana Selena dan antek-anteknya, aku tidak melihatnya kali ini. Aku makin tersipu malu karena Justin tak henti-hentinya memuji suaraku dan bagaimana cara bermain gitarku. Dan ia lalu duduk di sampingku sambil menataplu dengan senyuman yang lebar. Aku balas tersenyum tanpa ragu.
Elle & Justin: I'm so...
Elle: Kau duluan
Justin. Tidak. Ladies first:)
Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Aku harus mulai dari mana? Mulutku bergetar, aku gugup, dan keringatku mengucur. Justin hanya memiringkan kepalanya ke samping kanan dan kesamping kiri.
Justin: Ada apa denganmu, Elle.
Elle: A... aku.. aa...
Aku tak sanggup berbicara. Aku langsung meringkuk ke pelukan Justin. Aku hanya terisak di pelukannya sekarang. Aku terisak karena aku merasa bersalah dan aku manusia terbodoh! Aku bingung mau bicara apa pada Justin. Justin yang melihat itu langsung mengelus rambutku.
Elle: I'm sorry Justin.
Justin: Hey, little girl. Dont cry please.. haha it's okay. Supposedly, I apologize. This is all my fault
Elle: No, Justin. I was childish. I'm sorry... hu hu huuuu~
Justin: Okay, forget it. Sekarang, jangan menangis lagi. Kau tahu, aku benci itu, Elle.
Aku masih terisak. Justin lalu mendekatkan keningku ke bibirnya, lalu menciumnya. Aku berusaha menghapus air mataku yang tak kunjung berhenti mengalir. Justin lalu menarikku ke dalam pelukannya lagi. Beberapa menit kemudian....aku mulai berhenti menangis.
Justin: Elle.... aku ingin menanyakan sesuatu padamu
Elle: Tentu saja. Apa itu?
Justin: Do you want to be my girlfriend?
DEG!! PYAR! Ciiaattt ciiaaattt ciaaaattt!! (emaap._.v)
Elle: A...aku tidak tahu Justin. Aku bingung.
Justin: Kenapa?
Elle: Aku baru beberapa hari mengenalmu, dan kau adalah pacar Selena. Nanti aku dituduh mencuri pacar orang lagi
Justin: Hahaha... Selena? Who is she?
Elle: Justin?
Justin: Dia bukan pacarku Elle. Kami sebenarnya sudah putus berbulan-bulan yang lalu, tapi tetap saja Selena menganggapku pacarnya. Dia belum bisa melepasku.
Elle: Ta... tapi...
Justin: Sudahlah, sekarang jawab pertanyaanku dulu.
Beberapa detik aku berfikir. Antara senang, sedih, bangga, haru, takut, aku bingung mau menjawab apa?
Justin: I will catch you if you fall, Elle:)
Mendengar kata-kata itu... Aku langsung tenang. Aku lalu mengangguk dan menerima Justin sebagai pacarku. Justin lalu berjingkrak-jingkrak, loncat kesana kemari, dan aku hanya terkekeh kecil melihat sifatnya.
***
Beberapa minggu kemudian, berita ini langsung tersebar luas. Tidak hanya di sekolah, namun sampai ke penjuru dunia. Setiap hari, tak henti-hentinya Paparazzi mengikuti kami kemanapun kami pergi-_- Terkadang memang menyebalkan, tapi Justin tetap membuatku tersenyum selalu. Ia selalu ada saat aku butuh dia. Hampir setiap hari kami bersama-sama. Sekarang, keluargaku dan keluarga Justin sudah saling mengenal satu sama lain. Mereka sangat akrab. Dan yang lebih kerennya lagi, sekarang aku sudah bisa akur dengan Selena And The Gank.
Justin: Hey, babe! Let's go to my house, Pattie wants to meet with the woman who would become law
Elle: What do you mean, Justin?
Justin: Who else besides you. Come get in the car, if not ...
Elle: If not, what would you do?
Justin: Hmm... Maybe I'll touch the sweet lips of yours with my sexy lips.
Elle: Hahaha... Okay okay, wait a minute
Ah.... Life is full of challenges. But the challenge is what makes us strong. I'm happy with my life now. Apalagi, dengan Justin. I promise I will always love him until we have offspring and be a happy family forever.
THE END~
Thanks for reading my story guys, I love you<3 xx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar